Ekstrakulikuler pramuka disekolah saya diadakan setiap sabtu. Dimana dewan ambalan yang bertugas sebagai pengarah dan pembimbing kami dalam memberikan materi tentang pramuka. Tiap keputusan atau kebijakan kegiatan diatur oleh dewan ambalan tersebut. Pada akhhir bulan juga diadakan game yang mengajarkan kita untuk kompak dalam tiap kelompok. Selain itu ada juga kegiatan persami atau perkemahan sabtu minggu. Pada persami tersebut saya diajarkan untuk mandiri, mencintai alam, dan kekompakan dalam kelompok. Malam harinya diadakan api unggun dimana semua anggota bersuka cita. Itulah pengalaman saya selama mengikuti pramuka.
PENGALAMAN BERORGANISASI
Posted in
20 Apr 2014
Pramuka merupakan salah satu bentuk organisasi yang sudah tidak asing lagi dengar. Pada waktu masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), saya memilih pramuka sebagai ekstrakulikuler yang ada disekolah. Saya tertarik mengikuti pramuka karena pramuka tidak hanya mengajarkan tentang tali temali, morse, dan sebagainya. Tetapi juga mengajarkan kita untuk percaya diri, mandiri, dan belajar untuk menjadi pemimpin. Karna saya sudah SMA saya termasuk Pramuka Penegak. Dalam organisasi ini saya hanya sebagai anggotanya saja. Satuan terkecil pramuka penegak yang beranggotakan 6-8 penegak disebut sangga. Sangga dipimpin oleh seorang penegak yang disebut pimpinan sangga (pinsa). Beberapa sangga dihimpun dalam sebuah ambalan yang dipimpin oleh pradana. Dalam pramuka penegak ada beberapa tingkatan yaitu penegak bantara dan penegak laksana yang merupakan tingkatan tertinggi dalam golongan penegak.
SEJARAH STATISTIKA
Posted in
19 Apr 2014
Istilah statistika sudah sangat tua.
Statistika bermula sebagai suatu cara berhitung untuk membantu pemerintah yang
ingin mengetahui kekayaan dan banyaknya warganya dalam usaha menarik pajak atau
pun berperang. William si penakluk memerintahkan diadakannya survey di seluruh
Inggris untuk tujuan pajak dan tugas kemiliteran. Hasil Survey ini dikumpulkan
dalam sebuah kumpulan yang disebut Domesday Book.
Beberapa abad setelah Domesday Book,
ditemukan suatu penerapan peluang empirik dalam asuransi perkapalan, yang
tampaknya sudah tersedia bagi kapal-kapal bangsa Flem pada abad ke-14.
Perjudian, dalam bentuk permainan, telah mengantarkan kita ke teori peluang.
Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Pascal dan Fermat sekitar abad ke-17,
karena mereka tertarik pada pengalaman-pengalaman judi Chevalier de Mere.
Kurva normal telah terbukti sangat penting
dalam pengembangan statistika. Persamaan kurva ini pertama kali diumumkan pada
tahun 1733 oleh de Moivre. De Moivre sama sekali tidak tahu bagaimana
menerapkan penemuannya tersebut pada data hasil percobaan, dan karyanya ini
tetap tidak diketahui sampai Karl Pearson menemukannya di suatu perpustakaan
pada tahun 1924. Walaupun demikian, hasil yang sama dikembangkan kemudian oleh
dua astronom matematik, Laplace, 1749-1855 dan Gauss, 1777-1855, secara
terpisah.
Pada abad ke-19 Charles Lyell telah
mengajukan suatu argumentasi yang pada dasarnya bersifat statistik terhadap
suatu masalah geologi. Dalam periode 1830-1833, diterbitkan 3 jilid Principles
of Geology karya Lyell, yang mengurutkan batu-batuan zaman Tertier, serta
sekaligus memberi nama pada masing-masing batuan. Bersama dengan M.Deshayes,
seorang ahli biologi dari Prancis, mereka mengidentifikasikan dan mendaftarkan
spesies-spesies fosil yang terdapat dalam satu atau lebih strata, dan
meramalkan proporsi jenis-jenis yang masih hidup di bagian-bagian laut
tertebtu. Berdasarkan proporsi-proporsi tersebut mereka memberi nama
Pleistosen, Pliosen, Miosen, dan Eosen. Argumentasi Lyell sesungguhnya bersifat
statistika. Sayangnya setelah ditetapkan dan diterimanya nama-nama tersebut,
metodenya segera dilupakan orang. Hal ini terjadi baik di bidang ilmu-ilmu
biologi maupun fisika.
Pada abad ke-19 pula, perlunya landasan
yang lebih kokoh bagi statistika menjadi semakin jelas. Karl Pearson, seorang
ahli fisika matematik, menerapkan matematika pada biologi. Pearson melewatkan
hampir setengah abad dalam penelitian statistika yang serius. Di samping itu,
ia juga mendirikan jurnal Biometrika dan sebuah aliran statistika. Dengan
demikian kajian statistika memperoleh dorongan besar.
Sementara Pearson hanya memperhatikan
contoh besar (large samples), teori sampel besar yang dikembangkan ternyata
tidak memuaskan peneliti yang selalu berhubungan dengan sampel kecil (small
samples). Di antara mereka adalah W.S. Gosset, 1876-1937, murid Karl Pearson.
Namun kemampuan matematika Gosset belum memadai untuk mendapatkan
sebaran-sebaran pasti dari simpangan baku sampel, rasio antara rata-rata sampel
dengan simpangan baku sampel, dan koefisien korelasi; statistik-statistik yang
paling banyak diperhatikannya. Akibatnya, ia terpaksa mendasarkan pada kartu;
mengocok, mengambil, dan kemudian membuat sebaran frekuensi empiriknya. Makalah
yang membuat hasil penelitiannya ini muncul dalam Biometrika pada tahun 1908,
dan ia menggunakan nama student. Sekarang ini sebaran t-Student merupakan alat
dasar bagi statistikawan dan peneliti; dan me-student-kan merupakan istilah
yang lazim dalam statistika. Kini penggunaan sebaran t-Student begitu meluas,
dan menarik untuk diperhatikan bahwa seorang astronom Jerman, Helmert, telah
mendapatkannya secara matematika jauh sebelumnya, yaitu pada tahun 1875.
R.A. Fisher, 1890-1962, yang dipengaruhi
oleh Karl Pearson dan Student, memberikan sumbangan yang sangat banyak dan
penting bagi statistika. Ia dan murid-muridnya memberikan dorongan yang besar
bagi penggunaan prosedur-prosedur statistika dalam banyak bidang, terutama
dalam bidang-bidang pertanian, biologi, dan genetika.
J.Neyman (1895) dan E.S.Pearson (1895),
mengemukakan teori pengujian hipotesis pada tahun 1936 dan 1938. Teori ini
meransang sejumlah besar penelitian dan banyak hasilnya mempunyai kegunaan
praktis.
Pada tahun 1902-1950, Abraham Wald menulis
dua buku yang sangat bermanfaat hingga saat ini, yakni ‘Sequential Analysis’
dan ‘Statistical Decision Functions’. Dalam abad inilah (hingga saat ini)
hampir semua metode statistika yang kini digunakan itu dikembangkan.
STATISTIK
Posted in
PENGERTIAN STATISTIK
Secara etimologis kata “statistik” berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan katastate (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadinegara. Pada mulanya, kata “statistik” diartika sebagai “kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara.
Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada “kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif)” saja; bahan keterangan yang tidak berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi disebut statistik.
Secara etimologis kata “statistik” berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan katastate (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa Belanda), dan yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadinegara. Pada mulanya, kata “statistik” diartika sebagai “kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara.
Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistik hanya dibatasi pada “kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif)” saja; bahan keterangan yang tidak berwujud angka (data kualitatif) tidak lagi disebut statistik.
PERBEDAAN STATISTIK DAN STATISTIKA
- Definisi Statistik
Statistik adalah kumpulan data yang bisa memberikan gambaran
tentang suatu keadaan.
- Definisi Statistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari statistik, yaitu
ilmu yang mempelajari bagaimana caranya mengumpulkan data, mengolah data,
menyajikan data, menganalisis data, membuat kesimpulan dari hasil analisis data
dan mengambil keputusan berdasarkan hasil kesimpulan.
Ada dua macam statistika, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial.
Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi data, misalnya dari menghitung
rata-rata dan varians dari data mentah; mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel
atau grafik sehingga data mentah lebih mudah “dibaca” dan lebih bermakna.
Sedangkan statistika inferensial lebih dari itu, misalnya melakukan pengujian hipotesis,
melakukan prediksi observasi masa
depan, atau membuat model regresi.
- Statistika deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan) atau disimpulkan, baik secara numerik (misalnya menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik), untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut, sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna.
- Statistika inferensial berkenaan dengan permodelan data dan melakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data, misalnya melakukan pengujian hipotesis, melakukan estimasi pengamatan masa mendatang (estimasi atau prediksi), membuat permodelan hubungan (korelasi, regresi, ANOVA, deret waktu), dan sebagainya.
Metode Statistika
Terdapat dua jenis utama penelitian: eksperimen dan survei. Keduanya sama-sama mendalami pengaruh perubahan pada peubah penjelas dan perilaku peubah respon akibat perubahan itu. Beda keduanya terletak pada bagaimana kajiannya dilakukan.
Suatu eksperimen melibatkan pengukuran terhadap sistem yang dikaji, memberi perlakuan terhadap sistem, dan kemudian melakukan pengukuran (lagi) dengan cara yang sama terhadap sistem yang telah diperlakukan untuk mengetahui apakah perlakuan mengubah nilai pengukuran. Bisa juga perlakuan diberikan secara simultan dan pengaruhnya diukur dalam waktu yang bersamaan pula. Metode statistika yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu eksperimen dipelajari dalam rancangan percobaan (desain eksperimen).
Dalam survey, di sisi lain, tidak dilakukan manipulasi terhadap sistem yang dikaji. Data dikumpulkan dan hubungan (korelasi) antara berbagai peubah diselidiki untuk memberi gambaran terhadap objek penelitian. Teknik-teknik survai dipelajari dalam metode survei.
Penelitian tipe eksperimen banyak dilakukan pada ilmu-ilmu rekayasa, misalnya teknik, ilmu pangan, agronomi, farmasi, pemasaran(marketing), dan psikologi eksperimen.
Penelitian tipe observasi paling sering dilakukan di bidang ilmu-ilmu sosial atau berkaitan dengan perilaku sehari-hari, misalnya ekonomi, psikologi dan pedagogi, kedokteran masyarakat, dan industri.
KOMUNIKASI
Posted in
4 Apr 2014
A. PENGERTIAN DAN ARTI PENTING KOMUNIKASI
Komunikasi adalah proses dimana orang yang bekerja dalam organisasi saling mentransmisikan informasi dan menginterpretasikan artinya. Yang penting komunikasi dalam organisasi diperolehnya komunikasi yang efisien dan efektif. Komunikasi yang efektif terjadi bila artian yang dimaksudkan oleh pengirim berita dan artian yang ditangkap oleh penerima berita itu sama dan satu. Sedangkan komunikasi yang efisien terjadi bila biayanya minimum berdasar sumber daya yang dimanfaatkan.
Komunikasi yang efektif sangat penting bagi manajer, karena sebagai proses dimana fungsi manajemen seperti fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi kepemimpinan, fungsi pengendalian dapat dicapai. Komunikasi biasanya sering terganggu hal ini dikarenakan masalah sematik/arti kata, tak adanya umpan balik, saluran komunikasi, gangguan fisik, perbedaan budaya dan status.
Komunikasi adalah proses dimana orang yang bekerja dalam organisasi saling mentransmisikan informasi dan menginterpretasikan artinya. Yang penting komunikasi dalam organisasi diperolehnya komunikasi yang efisien dan efektif. Komunikasi yang efektif terjadi bila artian yang dimaksudkan oleh pengirim berita dan artian yang ditangkap oleh penerima berita itu sama dan satu. Sedangkan komunikasi yang efisien terjadi bila biayanya minimum berdasar sumber daya yang dimanfaatkan.
Komunikasi yang efektif sangat penting bagi manajer, karena sebagai proses dimana fungsi manajemen seperti fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi kepemimpinan, fungsi pengendalian dapat dicapai. Komunikasi biasanya sering terganggu hal ini dikarenakan masalah sematik/arti kata, tak adanya umpan balik, saluran komunikasi, gangguan fisik, perbedaan budaya dan status.
Beberapa arti penting dalam komunikasi :
- Komunikasi mendatangkan efektifitas yang lebih besar.
- Komunikasi menempatkan orang-orang pada tempat yang seharusnya.
- Komunikasi membawa orang-orang untuk terlibat dalam organisasi dan meningkatan motivasi untuk melibatkan kinerja yang baik, dan meningkatkan komitmen terhadap organisasi.
- Komunikasi menghasilkan hubungan dan pengertian yang lebih baik antara bawahan, kolega, dan orang-orang di dalam organisasi dan di luar organisasi.
- Komunikasi menolong orang-orang untuk mengerti perlunya perubahan.
- Komunikasi meminimalkan permasalahan-permasalahan di dalam keorganisasian seperti konflik, stress, demotifasi dan loyalitas.
B. JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI
- Jenis-jenis komunikasi
1. Komunikasi Lisan
- Komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka. Lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/berdialog pada saat wawancara, rapat, dan berpidato.
- Komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti handphone, telepon, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dan lawan bicara.
2. Komunikasi tulisan
Komunikasi tulisan adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat juga berupa surat menyurat , sms dan sebagainya.
Komunikasi tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku dan foto pun juga dapat menyampaikan komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.
D. IMPLIKASI MANAJERIAL
Implikasi dapat merujuk kepada:
Dalam manajemen:
Dalam logika:
Dalam linguistik:
Kegunaan lain:
Komunikasi tulisan adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat juga berupa surat menyurat , sms dan sebagainya.
Komunikasi tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku dan foto pun juga dapat menyampaikan komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.
- Tahapan proses komunikasi
- Penginterprestasian, hal yang diinterprestasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.
- Penyandian, pada tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: mengubah pesan abstrak menjadi konkret.
- Pengiriman, proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.
- Perjalanan, pada tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
- Penerimaan, pada tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
- Penyandian Balik, pada tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).
- Penginterpretasian, pada tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan.
C. KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi Efektif adalah saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.
Tujuan dan bentuk komunikasi efektif
Tujuannya adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang diberikan.
Bentuk komunikasi efektif :
1. Komunikasi verbal efektif :
- Berlangsung secara timbal balik.
- Makna pesan ringkas dan jelas.
- Bahasa mudah dipahami.
- Cara penyampaian mudah diterima.
- Disampaikan secara tulus.
- Mempunyai tujuan yang jelas.
- Memperlihatkan norma yang berlaku.
- Disertai dengan humor.
2. Komunikasi non verbal :
Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi non verbal adalah :
- Penampilan fisik
- Sikap tubuh dan cara berjalan
- Ekspresi wajah.
- Sentuhan
Unsur-unsur dalam membangun komunikasi efektif :
- Berhadapan.
- Mempertahankan kontak mata.
- Membungkuk ke arah klien.
- Mempertahankan sikap terbuka.
- Tetap relax.
Komunikasi Efektif adalah saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.
Tujuan dan bentuk komunikasi efektif
Tujuannya adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang diberikan.
Bentuk komunikasi efektif :
1. Komunikasi verbal efektif :
- Berlangsung secara timbal balik.
- Makna pesan ringkas dan jelas.
- Bahasa mudah dipahami.
- Cara penyampaian mudah diterima.
- Disampaikan secara tulus.
- Mempunyai tujuan yang jelas.
- Memperlihatkan norma yang berlaku.
- Disertai dengan humor.
2. Komunikasi non verbal :
Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi non verbal adalah :
- Penampilan fisik
- Sikap tubuh dan cara berjalan
- Ekspresi wajah.
- Sentuhan
Unsur-unsur dalam membangun komunikasi efektif :
- Berhadapan.
- Mempertahankan kontak mata.
- Membungkuk ke arah klien.
- Mempertahankan sikap terbuka.
- Tetap relax.
D. IMPLIKASI MANAJERIAL
Implikasi dapat merujuk kepada:
Dalam manajemen:
- Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
- Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan
Dalam logika:
- Implikasi logis dalam logika matematika
- kondisional Material dalam falsafah logika
Dalam linguistik:
- Implikasi (pragmatis)
- Entailmen (pragmatics)
Kegunaan lain:
- Dalam matematika, fungsi dapat merupakan implisit.
- Diagnosa medis (penyelidikan ilmiah), dalam ilmu kedokteran forensik, hipotesis penyebab adalah implikasi atau indikasi alasan pada kondisi yang dapat ditemukan yang dapat memberikan penyebab.
Langganan:
Postingan (Atom)